Wednesday, October 19, 2005

You know it's love when all you want is that person to be happy; even if you're not part of their happiness.
(Unknown)
-----

Ada Apa deNgan CINTA



Alkisah di sebuah pulau kecil, ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Mereka hidup saling melengkapi.

Suatu ketika, datang badai menghempas pulau itu. Semua penghuni pulau dengan segera berusaha untuk menyelamatkan diri.

CINTA tidak tahu berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia cuba mencari pertolongan. Tidak lama kemudian CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

“KEKAYAAN tolong aku!” teriak CINTA.“Maaf, CINTA!” kata KEKAYAAN. “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu, nanti perahu ini tenggelam.”
Lalu KEKAYAAN pergi meninggalkan CINTA.

CINTA sedih sekali. Namun tidak lama kemudian kelihatan KEGEMBIRAAN melewati dengan perahunya. “KEGEMBIRAAN! Tolong aku!” Teriak CINTA. Namun KEGEMBIRAAN tuli tak mendengar teriakan CINTA.

Air semakin tinggi mncecah hingga ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama kemudian lalu pula KECANTIKAN. “KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!” Teriak CINTA.
Jawab KECANTIKAN, “CINTA kamu basah dan kotor, nanti kamu mengotori perahuku.” Sahut KECANTIKAN.

CINTA mula menangis teresak-esak. Mengapa semua orang melupakan aku. Saat itu KESEDIHAN melewati. Lalu CINTA memelas, “Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu.”
Kata KESEDIHAN, “Maaf, CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian sahaja….”

CINTA putus asa. Ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya.
Lalu ia berdoa kepada Tuhan, “Oh Tuhan… tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?”

Pada saat genting itu tiba-tiba terdengar suara, “CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!” CINTA menoleh kearah suara itu dan melihat seorang tua berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan meninggalkannya dan terus berlalu. CINTA sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya. CINTA dengan segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarmya orang tua itu.

“Oh! Dia adalah WAKTU.” Kata orang itu. Lalu CINTA bertanya, “Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalinya. Bahkan teman-teman yang mengenaliku pun enggan menolongku,” tanya CINTA hairan.

“Sebab,” kata orang itu, “….. hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu.....

Isn't the stroy above great?! The meaning is so deep, rite? I got it from my "new-blogger-friend" new web (, actually he hasn't giving sum agreement yet for me to publish this in my blog . But, i think he'll allow me... Iya kan?! ^_~

No comments: